FacebookInstagramYoutube

Ustaz Amri Fatmi Kembali Diundang Kajian Ramadhan di Amerika Serikat, Begini Ceritanya

Dr Tengku Amri Fatmi Anziz, Lc. MA atau akrab disapa Ustaz Amri hari ini, Jumat (8/3/2024) bertolak ke Amerika Serikat.

“Kami diundang kembali oleh ICMI Nort America dan New Muslim Circle untuk kajian ramadhan di Amerika dan Canada,” ucap Ustaz Amri.

Disebutkan, tahun ini pria lulusan Universitas Al Azhar Kairo ini, melakukan safari ke negeri Paman Sam ini menelusuri kota besar Amerika dan Canada di pantai Barat.

“Mulai dari Seattle, Washington state, Los Engles, Sanfransisco, Las Vegas, Denver Colorado terus seberang ke Canada ke kota Calgary, Edmonton, dan berakhir Hari Raya di Vancouver Insya Allah,” katanya.

Sementara tahun lalu, Ustaz Amri bersafari di Pantai timur Amerika dan Kanada, dari kota Houston Texas sampai Boston dan Toronto.

“Tahun ini wilayah pantai Timur di isi oleh KH Muhammad Idrus Ramli.

Kami mengharap doa dari semua pihak semoga Allah mudahkan misi dakwah di negeri Paman Sam dan Canada, sambil kita juga memperkenalkan budaya dan adat keislaman dari Aceh ke Manca negara,” tutur Ustaz Amri Fatmi yang juga ketua Yayasan Bina Iman Akhlak Yazzakka.

Perjalanan ke Amerika sendiri akan menempuh masa terbang dari Jakarta sekitar 22 jam ditambah dengan 5 jam waktu transit di Tokyo.

Perjalanan yang melelahkan dengan perbedaa waktu Indonesia dan USA 12 jam.

Disebutkan, tahun ini pria lulusan Universitas Al Azhar Kairo ini, melakukan safari ke negeri Paman Sam ini menelusuri kota besar Amerika dan Canada di pantai Barat.

“Mulai dari Seattle, Washington state, Los Engles, Sanfransisco, Las Vegas, Denver Colorado terus seberang ke Canada ke kota Calgary, Edmonton, dan berakhir Hari Raya di Vancouver Insya Allah,” katanya.

Sementara tahun lalu, Ustaz Amri bersafari di Pantai timur Amerika dan Kanada, dari kota Houston Texas sampai Boston dan Toronto.

“Tahun ini wilayah pantai Timur di isi oleh KH Muhammad Idrus Ramli.

Kami mengharap doa dari semua pihak semoga Allah mudahkan misi dakwah di negeri Paman Sam dan Canada, sambil kita juga memperkenalkan budaya dan adat keislaman dari Aceh ke Manca negara,” tutur Ustaz Amri Fatmi yang juga ketua Yayasan Bina Iman Akhlak Yazzakka.

Perjalanan ke Amerika sendiri akan menempuh masa terbang dari Jakarta sekitar 22 jam ditambah dengan 5 jam waktu transit di Tokyo.

Perjalanan yang melelahkan dengan perbedaa waktu Indonesia dan USA 12 jam.

Dai Kondang 

Dai kondang Aceh asal Pidie, Dr Tengku Amri Fatmi Anziz Lc MA, diundang berceramah selama Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah di Amerika Serikat atau juga dikenal Negeri Paman Sam.

Selama Safari Ramadhan di Negeri Paman Sam itu, Anggota Ikatan Alumni Timur Tengah atau IKAT Aceh ini akan berceramah di sejumlah kota di negara super power tersebut.

Selain itu, Tengku Amri Fatmi juga akan menjumpai warga Aceh yang bermukim di sana

“Saya diundang oleh kumpulan Indonesian Muslim Intellectuals Society of North America atau ICMI,” kata Tengku Amri Fatmi.

Ia menyebutkan, selama Safari Ramadhan di Amerika Serikat, dirinya akan berceramah mengulas kajian soal Ramadhan.

Ustadz Amri Fatmi, di Amerika selain berdakwah, khususnya di Amerika Utara, melakukan perjalanan dakwah sekaligus bersilahturahmi dengan masyarakat Aceh di Kanada dan sekitarnya.

Dalam kesempatan itu pula, Ust Amri mengajak pemuda khususnya pemuda Aceh untuk mengapai cita-cita dan menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Sebagaimana gambaran negara-negara maju di Eropa maupun di Amerika, bangsa yang maju selalu memiliki manusia yang maju.

Majunya bangsa, karena manusia yang tinggal di kawasan tersebut terus berinovasi, terdidik sehingga kawasan yang ia tempati ikut berdampak baik.

Sementara itu dikutip sejumlah sumber diketahui, Tgk Amri Fatmi Anziz berhasil meraih gelar doktor Aqidah Filsafat dari universitas Islam tertua di dunia, Al-Azhar Asy-Syarif.

Ia menjadi putra Aceh pertama yang meraih gelar prestisius ini. Gelar ini kian istimewa setelah Tgk Amri lulus dalam sidang disertasi dengan predikat Summa Cum Laude.

Penerima beasiswa LPSDM Aceh ini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Kritik Ulama Al-Azhar Terhadap Pemikiran Materialisme Abad 20”.

Setelah melewati proses persidangan selama tiga jam, gelar doktor resmi disematkan kepada Tgk. Amri di Auditorium Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar.

Sidang disertasi ini dipimpin langsung oleh pembimbing utama Prof. Dr. Ahmad Thalaat Al-Ghannam dan Prof. Dr. Gamal Saad Mahmud Gum’ah.

Proses persidangan sendiri berlangsung lancar dan khidmat. Amri Fatmi berhasil menjawab semua pertanyaan rumit yang diajukan penguji dengan cukup baik.

Disertasinya yang berjudul asli “Mauqif Ulama Al-Azhar min Al-Fikri Al-Maddiy Khilal Al-Qarni Al-‘Isyriin Al-Miladiy” ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari penguji sidang Prof. Dr. Ibrahim Abdul Syafi dan Prof. Dr. Hasan Muharram Al-Huwainy.

Bahkan Prof. Dr. Ibrahim Abdul Syafi memuji penelitiannya dan tidak mengkritisi apapun dari isi disertasi.

“Al-Azhar sangat bangga dengan penelitian disertasi ini. Peneliti menggambarkan dengan detail pemikiran ulama Al-Azhar sepanjang abad 20 dalam menghalau materialisme.

Bahkan terkadang dalam salah satu pembahasannya, saya merasa diingatkan untuk menolak setiap gerakan pemikiran materialisme, karena Al Azhar adalah tameng utama dalam menghalau pemikiran yang tersebut,” ungkap Prof. Ibrahim.

Prestasi yang cukup membanggakan ini merupakan hasil kerja keras alumnus Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar setelah melewati penelitian rumit dan panjang terhadap sikap kritis ulama Al-Azhar terhadap pemikiran materialisme.

Berangkat dari Keluarga Sederhana

Lahir dari keluarga petani biasa, tidak membuat Tgk. Amri menyurutkan niat menuntut ilmu di Al-Azhar.

Pria kelahiran desa Ujoeng Leubat, Lueng Putu, Pidie Jaya ini mengisi masa kecilnya dengan membantu orang tua di sawah dan mengembala ternak. Namun hal ini tidak memudarkan cita-citanya untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Gelar Doktor yang Tgk Amri raih menambah daftar mahasiswa Indonesia yang berhasil mengkhatamkan ilmu di Universitas Al-Azhar hingga tahap akhir.

Tak banyak mahasiswa Indonesia yang berhasil meraih gelar Doktor di sini. Ia termasuk gigih dalam menggapai hal yang bagi sebagian mahasiswa dianggap sulit dengan sistem pendidikan Al-Azhar yang keras, kritis dan disiplin.

Bahkan, ia menyelesaikan masa studinya relatif cepat, lebih kurang tiga tahun.

Ia berpesan kepada setiap orang khususnya pendidik untuk tidak pernah mengecilkan semangat siswanya.

Menurutnya, setiap anak dilahirkan dengan berbagai keistimewaan yang berbeda-beda. Namun tanpa dorongan dari sekitar, kelebihan itu terus terpendam.

“Saya mendapatkan motivasi dan kasih sayang dari guru-guru yang mendidik saya sejak sekolah dasar sampai kuliah. Saya tak pernah juara kelas, tapi tidak ada satu guru pun yang mematahkan semangat.

Janganlah kita merasa hanya mereka yang juara saja pantas mendapat perhatian lebih atau punya kesempatan baik. Tapi hargailah anak didik kita dengan sama walau belum berprestasi,” pesan Tgk. Amri.

Tgk. Amri sangat bersyukur atas hasil yang diperolehnya dan berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya, khususnya kepada lembaga LPSDM Aceh yang memberikannya beasiswa penuh selama masa studi dan Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.

“Sungguh keinginan menyelesaikan studi ini bisa terlaksana karena dapat beasiswa penuh dari LPSDM Aceh. Sungguh program ini sangat berguna bagi mahasiswa aceh yg menempuh jenjang pendidikan tinggi di belahan dunia,” tutupnya. (*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ustaz Amri Fatmi Kembali Diundang Kajian Ramadhan di Amerika Serikat, Selama Sebulan Puasa, https://aceh.tribunnews.com/2024/03/08/ustaz-amri-fatmi-kembali-diundang-kajian-ramadhan-di-amerika-serikat-selama-sebulan-puasa?page=2.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
TERBARU

INFO TIMTENG

BERITA POPULAR