FacebookInstagramYoutube

Mengenang Syaikh Abdul Basit Abdus Samat

Syaikh Abdul Basit Abdus Samat lahir pada tahun 1927 di Desa Al-Muzaazah, Kota Armant yang terletak di Provinsi Qana Mesir. Tumbuh di keluarga Qur’ani, kakeknya merupakan salah seorang hafiz Al-Qur’an yang terkenal dengan hafalan yang mutqin. Baik kelancaran hafalan, tajwid dan hukum-hukum yang terkandung didalamnya.

Beliau menghafal Al-Quran di usia 10 tahun, kemudian meminta izin untuk belajar qiraat pada ayah dan kakeknya. Ia pun diizinkan pergi ke Kota Tanta untuk menimba ilmu Al-Quran dan qiraat kepada Syaikh Muhammad berikut dengan menghafal matan As-Syathibiyyah.

Syaikh Abdul Basit pindah ke Kota Kairo  tahun 1950, setahun setelahnya mulai mengisi tilawahnya di Radio Mesir. Disebutkan surat pertama yang dibacanya adalah surat Al-Fathir. Tahun 1952 diamanahkan sebagai Qari Masjid Al-Imam Asy-Syafi’i. Selanjutnya menjadi Qari Masjid Husein tahun 1985, menggantikan Syaikh Muhammad Ali Al-Banna.

Masyarakat Mesir berduyun-duyun mendengarkan bacaan qari-nya Syaikh Abdul Basit, bahkan penjual radio pada masa itu sangat merasakan berkahnya suara seorang Abdul Basit. Mulailah undangan dari seluruh penjuru dunia berdatangan, setiap negara berebut meminta kesediaan waktunya untuk berkunjung.

Beliau disambut di Pakistan, membaca tilawahnya dimasjid-masjid besar Indonesia, Masjidil Haram di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, Masjidil Aqsha di Quds, Masjid Umawi di Damaskus dan masjid kenegaraan di Asia, Afrika, Amerika, Perancis, Inggris dan lainnya. Pemerintah Suriah memberikan penghargaan dan medali, Malaysia memberikan hadiah emas, juga piagam dari para presiden dan negara yang pernah dikunjunginya.

Karena kepiawaiannya dalam dunia tilawah Al-Qur’an Syaikh Abdul Basit diberi gelar Mulku Tilawah fil Qarni Isyrin (Raja Tilawah Abad Duapuluh). Gelar ini sangat layak mengingat betapa bacaannya menjadi isnpirasi bagi masyarakat muslim di dunia. Suaranya yang begitu indah dan memikat, dan berbagai perjalanan yang diakukannya untuk memperkenalkan tilawah Al-Quran.

Para qari juga sepakat mengatakan bahwa Syaikh Abdul Basit Abdus Samat sebagai Imam Al-Qurra dalam bidang qiraat dan teknik tilawah. Semua pecinta Al-Quran ketika menderngar suara emas Syaikh Abdul Basit Abdus Samat, akan terpikat dengan suara malakutnya. Disebutkan banyak non-Muslim yang terhipnotis dengan suaranya hingga memutuskan memeluk Islam, termasuk enam orang di Los Angeles dan 164 di Uganda.

Tahun 1088 masa-masa terakhir kehidupan Syaikh Abdul Basit, beliau menghembuskan nafas setelah menderita penyakit diabetes dan radang hati yang terus menyerang kesehatannya. Ia mangkat kembali kepangkuan Allah Swt. pada hari Rabu, 30 Desember. Prosesi pemakamannya dihadiri  banyak orang, membuktikan bahwa Ia adalah seorang inspirasi dimasa hidupnya. Tepat lima hari sudah terlewati haul memperingati seorang maestro dunia qari, al-fatihah atas segala sumbangsih beliau, semoga Allah Swt. merahmati beliau dan menempatkannya di sebaik-baik tempat, Amin. (Muhib)

*Biografi ini disarikan dari berbagai sumber.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
TERBARU

INFO TIMTENG

BERITA POPULAR